Tempat Ibadah LDII Dibakar Massa
Minggu, 06 Desember 2009
Sumber:http://www.mediaindonesia.com/read/2009/12/06/109957/124/101/Tempat-Ibadah-LDII-Dibakar-Massa-
Penulis : Toshi Wicaksono
TEMANGGUNG--MI: Sebuah tempat ibadah milik sebuah organisasi keagamaan, LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), di Desa Tlogowiro, Kecamatan Bansari, Temanggung, Jawa Tengah (Jateng) dirusak dan dibakar massa yang tak jelas identitasnya.
Selain melakukan perusakan pada konstruksi bangunan, puluhan orang juga membakar sejumlah properti yang ada di dalam tempat ibadah tersebut. Aksi anarkis berbau SARA ini diduga dipicu kemarahan warga yang tidak menerima aliran agama yang dianut jemaah organiasasi keagamaan itu.
Beruntung, saat kejadian yang berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB, Minggu (6/12), itu tidak ada aktivitas ibadah di tempat itu. Sejumlah warga sekitar mengaku tidak tahu kejadian itu. Soalnya, ketika kejadian, sebagian warga tengah beraktivitas di sawah dan ladang.
Mereka juga mengaku tidak tahu pelaku perusakan dan pembakaran. Hanya, mereka membenarkan jika aksi itu disulut lantaran ketidaksetujuan atas ajaran yang dianut kelompok tersebut. "Mereka meminta bangunan itu jangan dijadikan tempat ibadah, tapi tak digubris," kata Kuminto, warga sekitar.
Tidak adanya mobil pemadam kebakaran yang datang membuat seisi tempat ibadah tersebut ludes dilalap api. Aparat Polres Temanggung yang terlambat mencium gejolak warga hanya mendapatkan puing sisa kebakaran. Semestinya kejadian itu bisa dicegah jika aparat keamanan bisa melakukan tugas intelijennya secara maksimal. Maklum, kejadian serupa pernah terjadi pada April 2007 silam.
Kapolres Temanggung AKBP Antony Agustinus saat dikonfirmasi wartawan mengaku belum bisa memberi keterangan lengkap karena masih dalam penyelidikan. Sejumlah saksi telah diperiksa untuk mengatahui dalang dan pelaku aksi perusakan yang terjadi. Namun, pihaknya menyiagakan satu regu personel Polres Temanggung untuk berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian. (TS/OL-04)
---------------------------------------------------------------------------------
115 Warga Diperiksa dalam Kasus Pembakaran Rumah Ibadah
Selasa, 08 Desember 2009 18:44 WIB
---------------------------------------------------------------------------------
115 Warga Diperiksa dalam Kasus Pembakaran Rumah Ibadah
Selasa, 08 Desember 2009 18:44 WIB
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2009/12/12/110337/124/101/115-Warga-Diperiksa-dalam-Kasus-Pembakaran-Rumah-Ibadah
TEMANGGUNG--MI: Sebanyak 115 warga Desa Tlogowero, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (8/12), diperiksa oleh polres setempat terkait kasus pembakaran rumah ibadah pada Minggu (6/12).
Mereka datang ke kantor Polres Temanggung dengan mengendarai sejumlah sepeda motor dan mobil. Camat Bansari Bagus Pinuntun dan Kepala Desa Tlogowero Sumali turut mendampingi warganya.
Setelah menuliskan nama dan alamat pada kertas yang diberikan petugas, mereka selanjutnya masuk ke aula Polres dan diberi penjelasan seputar pemanggilan itu oleh Kabag Bina Mitra Polres Temanggung Komisaris Sutardi.
Kapolres Temanggung Ajun Komisaris Besar Anthony Agustinus Koylal mengatakan kedatangan warga atas kesadaran sendiri untuk memberikan keterangan yang sebenarnya kepada polisi dalam kasus pembakaran rumah ibadah warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
"Kedatangan warga itu atas inisiatif sendiri. Kami sama sekali tidak merencanakan pemanggilan, artinya warga sangat kooperatif dengan kami," katanya.
Menurutnya, status mereka masih sebagai saksi. Peningkatan menjadi tersangka belum dilakukan, karena petugas masih konsentrasi meminta keterangan.
Ia mengatakan, kondisi di Desa Tlogowero telah berangsur kondusif. Petugas kepolisian yang ditugaskan berjaga di tempat kejadian perkara (TKP) akan segera ditarik. Barang bukti yang diamankan dari TKP antara lain karpet tempat beribadah, ban, mebel dan tiang mikrofon yang semuanya hangus terbakar.
Pemeriksaan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dan hingga berita ini dilaporkan pemeriksaan terhadap para saksi masih berlangsung. Mereka yang sudah menjalani pemeriksaan terlihat makan nasi bungkus yang dibagikan oleh petugas. (Ant/OL-01)
---------------------------------------------------------------------------------
Penganut LDII Diminta Pindah
Selasa, 08 Desember 2009 00:00 WIB
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2009/12/12/110230/76/20/Penganut-LDII-Diminta-Pindah
MI/Tosiani
KETUA MUI Temanggung, Jawa Tengah, KH Yakub Mubarok, kemarin, mengharapkan penganut LDII dan warga Desa Tlogowero, Kecamatan Bansari, berdamai.
Harapan itu terkait dengan peristiwa perusakan dan pembakaran tempat ibadah aliran Islam LDII di tempat itu pada Minggu (6/12) lalu.
Perdamaian antara LDII dan warga setempat, menurut Yakub, bisa dimulai jika LDII dengan sukarela memindahkan tempat ibadah mereka ke daerah lain yang lebih bisa diterima warga.
Yakub menilai sikap LDII yang minoritas dan tertutup membangun tempat ibadah di daerah yang mayoritas penduduknya penganut aliran ahlusunah waljamaah adalah tidak tepat.
''Permasalahan sebenarnya adalah warga setempat yang mayoritas penganut ahlusunah waljamaah tidak bisa menerima keberadaan tempat ibadah LDII di daerah mereka. Karena itu, solusi terbaik adalah kerelaan penganut LDII untuk tidak mendirikan tempat ibadah di daerah itu,'' ujar Yakub.
Kepala Desa Tlogowero, Sumali, mengatakan masyarakat di sekitar sini tidak bisa menerima keberadaan LDII sejak lama. (TS/N-2)
Selasa, 08 Desember 2009 00:00 WIB
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2009/12/12/110230/76/20/Penganut-LDII-Diminta-Pindah
MI/Tosiani
KETUA MUI Temanggung, Jawa Tengah, KH Yakub Mubarok, kemarin, mengharapkan penganut LDII dan warga Desa Tlogowero, Kecamatan Bansari, berdamai.
Harapan itu terkait dengan peristiwa perusakan dan pembakaran tempat ibadah aliran Islam LDII di tempat itu pada Minggu (6/12) lalu.
Perdamaian antara LDII dan warga setempat, menurut Yakub, bisa dimulai jika LDII dengan sukarela memindahkan tempat ibadah mereka ke daerah lain yang lebih bisa diterima warga.
Yakub menilai sikap LDII yang minoritas dan tertutup membangun tempat ibadah di daerah yang mayoritas penduduknya penganut aliran ahlusunah waljamaah adalah tidak tepat.
''Permasalahan sebenarnya adalah warga setempat yang mayoritas penganut ahlusunah waljamaah tidak bisa menerima keberadaan tempat ibadah LDII di daerah mereka. Karena itu, solusi terbaik adalah kerelaan penganut LDII untuk tidak mendirikan tempat ibadah di daerah itu,'' ujar Yakub.
Kepala Desa Tlogowero, Sumali, mengatakan masyarakat di sekitar sini tidak bisa menerima keberadaan LDII sejak lama. (TS/N-2)
