Quote:

Sir Winton: "I know crowds of people who go to church and synagogue who aren't religious .... religion, in most cases is a facade."

Quote:

John Lenon: "Imagine no possessions,...no need for greed or hunger, a brotherhood of man. Imagine all the people sharing all the world".

Quote:

Marx: "The struggle against religion is ... the struggle against that world whose spiritual aroma is religion".

Quote:

Parseus: "someday, someone gonna have take a stand. Someday, someone gonna have to say enough".

Quote:

Ben Echo: "If forgiveness is the absence of law enforcement, than forgiveness is nothing but anomie".

Interface-photo













A Common Home for All of Creation:

The Church’s Mission in the Context of Change and Pluralism
 in Indonesia and East Timor 

National Consultation on Mission 2012
WCRC, CCA, PGI
Jakarta, 6-9 May 2012

I.    Preface

The era of reformation in Indonesia (since 1998), although marked by a welcome transition toward democracy, has nonetheless failed to resolve the problems of poverty, corruption, injustice, environmental destruction, and violations of human rights.  A similar situation is faced by East Timor since it gained its independence from Indonesia after a referendum in 1999.

In our present condition, the churches of Indonesia and East Timor struggle with the following realities:

a.     A large number of citizens living below the poverty line, facing the threat of  malnutrition, unemployment, and decline in human resources
b.    A culture of corruption that is increasingly entrenched, especially among state actors
c.    Destruction of the environment: deforestation, replacement of native forest by  plantations, mining and its poisonous waste
d.    Destruction of the marine ecosystem due to overfishing and pollution
e.    New industrial areas displacing people from their traditional cultures, while at the  same time attracting prostitution and a consequent increase in the number of  people with HIV/AIDS
f.      A rise in the incidence of domestic violence, in which women and children are the chief victims
g.   Weak efforts at prevention and enforcement against the distribution of dangerous drugs 

Merajut Persekutuan Melalui Pekabaran Injil


 Refleksi Bersama Peserta Konsultasi Nasional Pekabaran Injil
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia
Semarang, 11 November 2011

I.          Pendahuluan
Konsultasi nasional pekabaran Injil (Konas PI), yang berlangsung di Semarang dari tanggal 8-11 November 2011, merupakan artikulasi keyakinan iman gereja-gereja di Indonesia akan tugas dan panggilannya memberitakan Injil yang adalah shalom Allah bagi bumi dan segala isinya. Hal ini sejalan dengan: pertama, kesaksian Alkitab yang adalah pijakan bersama (common center) dalam gerakan ekumene; kedua, posisi teologis mengenai pekabaran Injil yang diambil oleh gereja-gereja di Indonesia sebagaimana tertuang dalam Dokumen Keesaan Gereja; ketiga, capaian gerakan ekumene di tingkat internasional yang termuat di dalam dokumen Christian Witness in a Multi-Religious World: Recommendations for Conduct.   
Realitas kontemporer telah memunculkan berbagai macam kejutan bagi gereja-gereja di Indonesia yang tengah bergumul mewartakan Injil di berbagai tempat. Persoalan sosial, politik, ekonomi, budaya sampai pada gerak eksplosif di dalam agama-agama muncul ke permukaan. Bahkan, beragam ekspresi identitas keagamaan termasuk di dalam kekristenan itu sendiri – kerapkali ditemukan bergerak saling-silang dengan persoalan-persoalan sosial, politik, ekonomi dan partikularitas identitas budaya. Kenyataan ini menghasilkan tantangan yang rumit mengingat berbagai macam friksi dan resistensi  terjadi di ladang pekabaran Injil.

Jalan Kemanusiaan Yap Thiam Hien



(Catatan Seminar "Menggali Nilai-nilai Perjuangan Yap Thiam Hien")
GKI Samanhudi, 1 Juni 2013   

Dalam salah satu acara peringatan Pancasila di tahun 2011, Megawati Soekarnoputri mengangkat dua istilah dalam upayanya membaca Pancasila, yakni: (1) gotong-royong dan (2) integritas. Kedua istilah ini kemudian menyatu dalam apa yang disebut Megawati  sebagai ‘perjuangan’, yakni mewujudkan kesejahteraan, keadilan dan keamanan dalam sebuah bangsa.[i]  Dengan kata lain, penguatan kesadaran sebagai sebuah bangsa — dalam pengalaman Indonesia  — tidak mungkin dibaca tanpa gotong royong dan integritas yang bermuara pada perjuangan. Bidikan ini sungguh menarik, salah satunya dalam konteks membaca nilai-nilai perjuangan Yap Thiam Hien (pengacara dan pejuang HAM di Indonesia).  Hal ini tampak dalam seminar “Menggali Nilai-nilai Perjuangan Yap Thiam Hien”, diadakan oleh GKI Samanhudi dan menghadirkan pembicara seperti  Siti Musdah Mulia, Todung Mulya Lubis, Ferdy Suleeman dan  Yongki Karman. Bisa dikatakan, keempat pembicara ini membaca  Yap Thiam Hien dengan mengambil angle (sudut pandang/bidikan) dari bingkai kemanusiaan. Sebuah bingkai yang didialogkan, oleh Ferdy Suleeman dan  Yongki Karman, dengan apa yang disebut ‘kasih’ dan ‘tindakan profetis’; di dalamnya Allah menjadi nyata di tengah sejarah.

Ephorus HKI Basuh Kaki Bupati Johnne Sihotang dalam Pemberangkatan ke Pilkada Dairi




Sidikalang (Sinar Indonesia Baru, Kamis 7 Februari 2013)
 
Pimpinan dan jemaat gereja Huria Kristen Indonesia (HKI) memberangkatkan Bupati Dairi KRA Johnny Sitohang Adinegoro untuk maju kembali dan memenangkan Pilkada Kabupaten Dairi yang dijadwalkan September mendatang.   

Pemberangkatan ditandai dengan pembasuhan kaki Johnny Sitohang dan isteri Ny Dumasi br Sianturi oleh Ephorus HKI Pdt DR Langsung Sitorus MTh bersama Sekjen HKI Pdt MP Hutabarat STh MM, pembacaan ayat Alkitab, penyampaian berkat oleh Ephorus didampingi seluruh pendeta yang hadir serta doa pemberangkatan oleh Pdt DR HR Panjaitan (Ketua Konven Pendeta HKI).

Acara tersebut berlangsung Selasa (5/2) sore dalam rangkaian acara peresmian rumah dinas Praeses HKI Daerah IV Dakota (Dairi, Karo, Tanah Alas) di Panji Bako Jalan SMK Anugerah Sidikalang.  Acara dihadiri sekitar enam ratus orang jemaat bersama tamu undangan termasuk Muspida Dairi, para pejabat Pemkab yakni Sekdakab Julius Gurning SSos MSi, para kepala badan dinas kantor serta camat di lingkungan Pemkab Dairi dan undangan lainnya.
 
Ephorus HKI dalam acara pemberangkatan mengatakan, HKI menilai Johnny Sitohang merupakan putera terbaik dan sosok paling tepat untuk memimpin Kabupaten Dairi, yang dapat dilihat secara kasat mata melalui kinerjanya selama ini, terlebih lagi ia dinilai sebagai pribadi yang termasuk takut pada Tuhan dan peduli kepada umat.
 
Suasana terlihat senyap ketika Ephorus dan Sekjen HKI mengambil tempat untuk berjongkok di hadapan Johnny Sitohang dan Ny Dumasi yang telah terlebih dahulu maju ke depan dan duduk di kursi yang telah disediakan.  Kedua pimpinan tertinggi HKI itu kemudian membasuh kaki pasangan suami isteri tersebut sebagaimana dilakukan Yesus Kristus kepada murid-muridNya seperti tertulis di Alkitab.  Setelah pembasuhan, Sitohang didampingi isteri kemudian berdiri dan menerima pemberkatan.
 
Bupati Dairi saat menyampaikan kata sambutannya tak kuasa menahan tetesan air mata haru.  “Sungguh, saya merasa tak layak untuk dibasuh kaki oleh Ephorus,” katanya menitikkan air mata.  Karenanya, ia berupaya semaksimal mungkin untuk memperhatikan nasehat dan wejangan yang disampaikan Ephorus dan para pendeta.
 
Namun Sitohang juga menyatakan berbahagia karena dengan diberangkatkan melalui doa dan berkat oleh para pendeta menuju Pilkada Dairi, keyakinannya semakin tinggi untuk maju dan memenangi Pilkada nanti.  “Kalau tidak ada perubahan jadwal, Pilkada Dairi akan dilaksanakan bulan September dan tahapan Pilkada dimulai April nanti.  Saya sedikitpun tidak ragu.  Saya Johnny Sitohang percaya dan yakin untuk maju dan menang,” katanya disambut tepuk tangan hadirin.
 
Menurut Praeses HKI Daerah IV Dakota Pdt Ardin L Tobing STh, peresmian rumah dinas praeses dilakukan karena rumah dinas yang lama di persimpangan Jalan Pakpak Sidikalang dinilai sudah tidak memadai lagi, apalagi jika misalnya dilakukan rapat atau pertemuan.  Dalam acara tersebut juga didoakan sejumlah calon legislatif yang akan maju seperti Leonard Surungan Samosir BA, Jeffry Sitohang, Arsenius Marbun dan lainnya.